Monday 22 August 2011

Anak yang "hampir" terlupakan

*Masih berlanjut dari Kidzania*
1 minggu setelah kami semua jalan2, tapi hawa kegembiraan masih terpancar dari anak2... kalo ditanya, dengan antusias mereka pasti cerita panjang lebar dengan gaya masing2... Nah, ada satu orang anak yang menarik perhatian aku untuk bertanya...Anak ini memang sangat pendiam, dia selalu membawa adiknya ke sekolah minggu, secara sekilas mereka memang seperti anak kurang mampu, jika dilihat dari baju, penampilan yah.... pokoknya jauh deh dari kata keren... tapi...kalo lihat kakaknya sangatlah jomplang, kakak perempuannya, juara kelas, tampilannya modis, rame... jadi saya penasaran untuk tau lebih banyak tentang anak ini....
Pertama2 saya tanya kesan2nya pergi ke Kidzania, main apa aja, seneng apa nggak, mau lagi nggak? tapi kok anehnya setiap dia ngomong dia nggak pernah menatap muka saya, seperti orang ketakutan... saya makin penasaran, semakin saya tanya lebih dalam lagi... "eh, kamu suka main kan sama cici Okky? biasanya main apa aja?" pas saya singgung nama cicinya, matanya langsung berkaca2, saya tanya lagi " lho, kok kamu nangis, ada apa? kamu lagi berantem sama cici?" eh dia tambah nangis, tangannya gemetar, seperti orang ketakutan... dalam hati saya berpikir, wah...ada yang gag beres nih... 
Akhirnya saya menenangkan dia dan mencoba untuk menggalli lebih dalam lagi... setelah dia cerita, walaupun terbata2, sepotong2 tapi dia bercerita ternyata kakaknya sangat galak, tukang nyuruh, dan jarang dirumah... okeeee.... aku menarik kesimpulan sendiri, dia (Kakak) merasa paling berkuasa dan paling pintar, karena pertama, dia emang pintar (juara umum), anak paling besar, jadi dia bisa seenaknya aja memerintah adik2nya... 
Pembicaraanpun saya lanjutkan dengan pertanyaan: "kamu sekarang udah kelas brp sih?" dan dia kembali menangis, dan menjawab "aku udah nggak sekolah, mama nggak punya uang..." JEGGEEERRRR.... saya merasa tertampar seketika... saya cuma bisa diam dan menyalahkan diri saya sendiri... kenapa saya jauh2 punya anak asuh, kenapa saya cari2 anak terlantar untuk saya perhatikan tapi didekat saya sendiri, depan mata malah saya gag tau... Saya menangis seketika, krn saya merasa malu pada diri sendiri... satu pesan yang saya dapat dari anak ini... kita tidak perlu jauh-jauh mencari pahala untuk membantu orang lain, anak-anak terlantar, panti asuhan tapi  lihatlah sekelilingmu terkadang banyak anak yang "hampir" terlupakan....Dan saya berjanji saya akan bertindak sesuatu untuknya......

No comments:

Post a Comment